Di hampir seantero dunia terdapat bermacam-macam kepercayaan, mitos, dan legenda, yang tidak terhitung banyaknya. Bagi kaum rasionalis, kepercayaan-kepercayaan orang-orang tua ini seharusnya ikut mati sejalan dengan modernisasi yang merambah seluruh sisi kehidupan manusia.
Namun, demikiankah yang terjadi? Ternyata tidak. Di dalam tatanan masyarakat modern, kepercayaan-kepercayaan tahayul ini ternyata tetap eksis, bahkan berkembang dan merasuk ke dalam banyak segi kehidupan masyarakatnya. Kepercayaan-kepercayaan ini pun malah turut mewarnai arsitektural kota dan juga gedung-gedung pencakar langit.
Sebagai contoh kecil, di berbagai gedung tinggi di China, tidak ada yang namanya lantai 13 dan 14. Menurut kepercayaan mereka, kedua angka tersebut tidak membawa hoki. Di Barat, angka 13 juga dianggap angka sial. Demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya.
Kalau kita perhatikan nomor-nomor di dalam lift gedung-gedung tinggi di dunia, tidak akan di jumpai lantai 13. Biasanya, setelah angka 12, maka langsung ‘tancap gas’ ke angka 14. Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14. Fenomena ini terdapat di banyak negara dunia, termasuk Indonesia.
Mengapa angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepecayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah.
Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya—terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis—dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.
Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. Di Marseilles, Perancis Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi), sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.
Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Oleh karena itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu berjumlah 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King).
Penyisipan simbol angka 13 terbesar sepanjang sejarah manusia dilakukan kaum ini ke dalam lambang negara Amerika Serikat. "The Seal of United States of America" yang terdiri dari dua sisi (Burung Elang dan Piramida Illuminati) sarat dengan angka 13.
Ini buktinya :
* 13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David.
* 13 garis di perisai atau tameng burung sama persis dengan benderanya.
* 13 daun zaitun di kaki kanan burung.
* 13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun.
* 13 anak panah.
* 13 bulu di ujung anak panah.
* 13 huruf yang membentuk kalimat ‘Annuit Coeptis’
* 13 huruf yang membentuk kalimat ‘E Pluribus Unum’
* 13 lapisan batu yang membentuk piramida.
* 13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.
Selain menyisipkan angka 13 ke dalam lambang negara, logo-logo perusahaan besar Amerika Serikat juga demikian, seperti logo McDonalds, Arbyss, Startrek. Com, Westel, Ericson, dan sebagainya. Angka 13 bisa dilihat jika logo-logo ini diputar secara vertikal.
Demikian pula, markas besar Micosoft disebut sebagai The Double Thirteen atau 13 Ganda, sesuai dengan logo Microsoft yang dibuat menyerupai sebuah jendela (Windows), padahal sesungguhnya itu merupakan angka 1313.
Uniknya, walau angka 13 bertebaran dalam berbagai rupa, bangsa Amerika rupa-rupanya juga menganggap angka 13 sebagai angka yang harus dihindari. Bangunan-bangunan tinggi di Amerika jarang yang menggunakan angka 13 sebagai angka lantainya. Bahkan dalam kandang-kandang kuda pacuan demikian pula adanya, dari kandang bernomor 12, lalu 12a, langsung ke nomor 14. Tidak ada angka 13.
Kaum Kabbalis sangat mengagungkan angka 13, selain tentu saja angka-angka lainnya, seperti angka 11 dan 666. Angka ini dipakai dalam berbagai ritual setan mereka. Bahkan simbol Baphomet atau Kepala Kambing Mendez (Mendez Goat) pun dihiasi simbol 13. Itulah sebabnya angka 13 dianggap sebagai angka sial, karena menjadi bagian utama dari ritual setan.
Friday the 13th Adalah Hari Sial ?
Berdasarkan hasil penelitian dari Dr Donald Dossey, seorang psikoterapi khusus dlm bidang “phobia” = takut dlm bhs Yunani, di AS saja ada lebih dari 21 juta orang yang memiliki penyakit “paraskevidekatriap hobia” atau rasa takut akan hari Jumat tgl 13.
Dan menurut laporan dari “The Stress Management Center and Phobia Institute” di Asheville – AS, tenyata setiap hari Jumat tgl 13, ekonomi Amerika mengalami kerugian antara US$ 800 s/d 900 juta, karena banyak orang yg ogah travelling, bekerja, atau melakukan kegiatan bisnis apa pun juga.
Kenapa Angka 13 Adalah Angka Sial ?
Sedangkan kepercayaan 13 sebagai nomor sial itu timbulnya dari orang Kristen, karena Yudas menduduki kursi yg ke-13, dan dia menjual Yesus tepat jam 13.00. Disamping itu, angka tersebut berada satu poin diatas angka sempurna 12, atau melebihi kekuatan puncak, maka secara otomatis akan membawa sial, maklum murid Yesus terdiri dari 12 orang, suku Israel 12, siang-malam 12 jam, bulan 12, dewa Olympus 12.
Bila numerologi Barat memandang angka 13 sebagai angka sial, hal yang sama berlaku pula di masyarakat Cina. Namun, mungkin dilihat dari sudut pandang yang berbeda. “Kalau dijumlah 1+3 hasilnya 4. Dan angka ‘empat’ sendiri dalam bahasa Cina bila diucapkan dengan intonasi berbeda (sie) bisa memberikan 2 makna, yaitu Empat dan Mati = Sial.
Bahkan, kalau dihitung tanggal 13 Oktober 2006 adalah benar-benar angka sial tulen, coba kamu jumlahkan iseng-iseng : 13-10-2006 = 1+3+1+0+2+6 = 13 (tigabelas lagi).
Dan apabila nama kamu terdiri dari 13 abjad, maka kamu harus berhati-hati sejak dini, sebab para pembunuh sadis memiliki nama yg terdiri dari 13 abjad, lihat saja : Jack the Rippe, Charles Manson, Theodore Bundy, dan Albert De Salvo.
Trikaideka-phobia , takut akan angka 13, sedemikian hebatnya sehingga kalau anda makan malam di Hotel berbintang Savoy di London, dan kebetulan anda datang beramai-ramai ber13 orang, maka si Manager Hotel, Mr. Paul, akan cepat-cepat mengeluarkan mascot dua kucing hitam yg di dudukkan di kursi khusus, untuk menemani kalian di meja makan, biar yg makan jadi berjumlah 15, kalau tidak, “It is believed that one of the 13 diners will die within a year", demikian wanti-wanti Mr. Paul, sang manager.
Berapa banyak hotel atau permukiman yang pantang mencantumkan angka 13 untuk nomor lantai, kamar, maupun rumah. Lotere di Itali, Perancis tidak ada nomer 13 nya. Begitu juga tidak ada nama jalan di Amerika yang menggunakan 13th Street atau 13th Avenue.
Darimana timbulnya kepercayaan ini? Diduga, Pythagoras – figur seniman, filsuf, dan guru dari abad 6 SM, secara tak langsung mendorong para pengikutnya melahirkan pemahaman baru, numerologi.
Apakah di semua Negara Eropa mereka takut akan Hari Jumat tgl 13 ? Tidak ternyata, sebab di negara-negara Amerika Latin, di Yunani maupun di Spanyol hari “Selasa” tgl 13 adalah hari sial, sehingga ada pepatah “En martes, ni te cases ni te embarques” = di hari Selasa janganlah melakukan perkimpoian ataupun perjalanan. Sedangkan di Italy, hari sialnya adalah hari Jumat tgl 17.
Sekarang pertanyaannyah adalah, bagaimanah dengan kepercayaan teman-teman terhadap angkah 13?