Saksi Mata Ungkap Identitas Perampok CIMB Niaga

Korban perampokan Bank CIMB Niaga Cabang Aksara Medan, Muhammad Sazli Fahmi (28) memang masih belum bersedia diwawancarai oleh wartawan hingga saat ini.

Namun, pria yang bekerja sebagai satpam di bank swasta milik Malaysia itu ternyata sudah memberikan keterangan kepada polisi mengenai pelaku perampokan yang berjumlah 16 orang tersebut.

Menurut informasi yang didapatkan Okezone di lapangan, pria beranak satu itu memberikan keterangan kepada petugas intelijen Polri yang datang menjenguknya, Kamis 19 Agustus sekira pukul 20.00 WIB malam. Ia menjelaskan ciri-ciri penembak Briptu Manuel Simanjuntak (sebelumnya ditulis Immanuel) yang meninggal dalam peristiwa tersebut.

"Disebut Fahmi, pelaku yang menembak korban adalah pria yang mengenakan kemeja kotak-kotak warna putih. Pria itu menggunakan senjata laras panjang yang bisa dilipat," jelas sumber Okezone yang enggan namanya disebutkan itu, Sabtu (21/8/2010).

Ditambahkannya, Fahmi sendiri sempat mengetahui kedatangan kawanan perampok itu dari senjata laras panjang yang mereka bawa. Namun, ia menunggu perintah dari Briptu Manuel. Anggota Brimob Polda Sumut yang juga mengetahui kedatangan para perampok itupun langsung mengokang senjata.

Namun, dua orang perampok yang lebih dulu masuk ke dalam bank ternyata lebih sigap dan langsung melumpuhkan Briptu Manuel dengan tiga kali tembakan. Melihat pria tersebut terduduk bersimbah darah, Fahmi mencoba melarikan diri keluar bank.

Sayangnya, salah seorang perampok telah lebih dulu menodong kepala Fahmi dengan senjata. Ayah satu anak ini disuruh merunduk. Ia sempat mendengar suara perampok yang menodongnya saat mengatakan "jangan melirik". Namun, karena Fahmi berusaha mengelak, ia pun ditembak oleh pelaku.

Untungnya, hanya lengan kanannya yang ditembus peluru. Fahmi pun berpura-pura pingsan agar tidak ditembak lagi oleh kawanan perampok tersebut. Kemudian, ia diseret masuk oleh pelaku. Hingga akhirnya, kawanan perampok yang diduga berjumlah 16 orang tersebut kabur membawa uang tunai sekitar Rp 400 juta.

Sementara itu, selain dijenguk oleh petugas intelijen Polri, Fahmi juga sempat didatangi oleh pihak Polda Sumut. Petugas polisi itu mengunjunginya pada Kamis sore, sekira pukul 16.00 WIB, beberapa jam sebelum petugas Intelijen Polri datang
sumber:news.okezone.com

BACA JUGA

Ditulis Oleh : rudy // 14.01